Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Komposisi Tanah

Belajar mengenai Tanah Tanah menurut Bradja M DAS adalah sebuah material yang teridiri dari   agregate (butiran) mineral mineral padat yagn tidak tersementasi (terikat kimiawi)   satu sama lain dan dari bahan organik yang telah melapuk disertai   air   dan gas yang mengisi ruang kosng antara butiran tersebut. Sehingga tanah terdiri 3 elemen yaitu minerat padat, air dan gas (udara). Hubungan volume dan berat Apabila volume udara tidak mempunyai berat maka Hubungan volume yang umum dipakai untuk suatu elemen tanah adalah angka pori ( void ratio ), porositas ( porocity ) dan derajat kejenuhan ( degree of saturation ). 1.  Angka pori = perbandingan antara volume pori dengan volume butiran padat  2.  Porositas = perbandingan volume pori dengan volume total  3.  Derajat kejenuhan = perbandingan volume air dengan volume pori     hubungan angka pori dan porositas dapat diturunkan rumus sebagai berikut : 4.  Kadar air = perbandingan berat air dengan b

Kuat Geser Tanah

Kuat Geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser yang terjadi akibat tanah terbebani. Kuat geser tanah ( shear failure ) tanah yang terjadi bukan nya hancurnya butir butir tanah tersebut tetapi adanya gesekan relatif yang terjadi antar butir butir tanah. Peristiwa land slide (longsor) merupakan gerakan butir butir tanah tersebut. Tanah dikatakan mempunyai kekuatan geser  1. Tanah yang mempunyai kohesif (berbutir halus) maka kekuatan geser yang terjadi diakibatkan    adanya kohesi atau lekatan di antar butir butir halus tersebut. Jadi disebut c soil. 2.   Sedangkan untuk tanah berbutir kasar maka kekuatan gesernya disebabkan adanya gesekan antar butir butir tanahnya yang disebut dengan sudut gesek dalam ( ϕ soil). 3. Jika tanah tersebut memiliki butiran halus dan kasar maka kekuatan gesernya ada pada c soil dan ϕ soil yaitu ada kohesi dan gesekan antar butir butir tanahnya. S = c’ + σ’ tan ϕ S = kekuatan geser tanah. σ = Tegangan total σ’ = tegangan e

Sumbu Roda Kendaraan

Sumbu Roda Kendaraan untuk Beban Titik Bergerak Sebelum melakukan analisis data untuk sebuah desain perkerasan jalan, tentu akan mengenal sumbu roda kendaraan. untuk itu mari kita mengenal gambar untuk model model sumbu roda kendaraan yang ada di Standar Perencanaan Pekerasan Jalan di Bina Marga.   Pembagian prosentase pembebanan dapat dilihat dari skema gambar diatas.  Gambar Distribusi Pembebanan pada masing masing roda dapat secara jelas di deskripsikan. Sehingga DF (damage faktor) akibat perubahan pembebanan akan menjadi acuan kerusakan pada lapis perkerasan yang didesain. Secara cepat Kendaraan jika bermuatan lebih beban dari standar normal muat nya, dapat diprediksi daya rusaknya 4 kali lebih  cepat rusak dari  waktu rencana umur disain nya. jika melebihi Po = 8.16 ton untuk masing masing Sumbu Gandar.  Semarang, 12 April 2020 Hamboro widodo,ST Pemerhati infrastruktur.