Langsung ke konten utama

Gempa Nephal 7,8 SR, 25 April 2015

Peduli Gempa Nephal, 25 April 2015
Perasaan sedih , duka mendalam terpancar dari para penduduk Nephal, gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter pada tanggal 25 April 2015, telah membuat rumah tinggal, gedung , dan infrastruktur tempat beraktifitas hancur berantakan. Semoga para korban dan keluarga yang masih selamat, mendapat ketabahan dalam bencana ini. Menurut para ahli gempa, gempa di Nephal kali ini adalah gempa yang sudah dalam prediksi. Jadi sudah di ramalkan akan terjadi bahaya gempa yang besar, di Nephal. Gempa yang memiliki periode ulang 700 tahun, sejak terkahir gempa pada tahun 1344.  Secara geomorfologis susunan tanah di kota Nephal hampir mirip dengan kondisi kota - kota besar di Indonesia, yaitu berupa tanah dasara berupa endapan yang terjadi pada danau purba yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Kondisi tanah yang labil karena terbentuk alami, dan terdiri dari tanah lunak, bisa membuat amplikasi kekuatan gempa, jika hal tersebut terjadi. Menurut ahi geologis, gempa yang terjadi 7,8 SR belum bisa membuat aktif pergerakan yang ada pada dua lempengan yang menjadi dasar di Nephal. Lempeng Tektonik Eurasia dan lempeng tektonik  hindia belum mengalami perubahan saat ini, kemungkinan masih ada energi besar yang akan terjadi. Ibarat kata ini baru permulaan, masih menunggu mega thrust yang akan melepas energi ke permukaan. Menurut pakar Gempa, kedua lempeng tersebut bergerak mendekati 4-5 cm per tahun. Situasi dan kondisi di Nephal sudah sering kali terjadi di Indonesia. Pertemuan lempeng tektonik eurasia,lempeng Australia,lempeng philipine serta lempeng pasifik membuat kondisi yang sangat rawan. Teringat gempa yang di kota jogja, gempa ini terjadi pada tahun 2006, kekuatan hanya 5,9 SR. Lebih kecil dari gempa Nephal 25 April 2015 yang berkekuatan 7,8 SR. Faktor kerusakan yang terjadi sangat fatal dikarenakan gempa tersebut terjadi hanya 10 – 15 km dari  pusat gempa. Tergolong gempa dangkal, gempa yang terjadi di permukaan. Struktur tanah yang lunak juga ada di kota Bandung, kota Jogja dan kota Jakarta. Menurut ahli pondasi bangunan, jika terjadi gempa dan tanah dasar nya adalah tanah lunak, bisa berakibat penurunan pada bangunan tidak seragam, kejadian ini bisa mengakibatkan momen sekunder pada konstruksi rangka bangunan. Kolom bangunan pada lantai dasar mengalami patah akibat  gempa tersebut. Penurunan akibat liquifaksi menjadikan pondasi bangunan gagal dalam menyangga gedung. Kejadian ini lah yang mengakibatkan korban jiwa, bukan gempa nya tapi kondisi bangunan yang tidak siap akan bahaya gempa bisa mengancam keselamatan jiwa yang ada di dalam gedung.  Semoga keselamatan ini menjadi prioritas kita dalam merancang bangun sebuah konstruksi gedung. Belajar dari Gempa Nephal membuat kita lebih peduli akan keselamatan jiwa. Dan selalu kita ingat potensi gempa nephal akan sering terjadi dikarenakan kondisi geografis dan geomorfologis tanah di indonesia lebih memiliki resiko lebih besar. Kondisi tanah lunak, akibat endapan yang terjadi pada masa lampau, struktur tanah yang labil, dan Gunung berapi yang masih aktif.

Penulis : hamboro, pemerhati infrastruktur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumbu Roda Kendaraan

Sumbu Roda Kendaraan untuk Beban Titik Bergerak Sebelum melakukan analisis data untuk sebuah desain perkerasan jalan, tentu akan mengenal sumbu roda kendaraan. untuk itu mari kita mengenal gambar untuk model model sumbu roda kendaraan yang ada di Standar Perencanaan Pekerasan Jalan di Bina Marga.   Pembagian prosentase pembebanan dapat dilihat dari skema gambar diatas.  Gambar Distribusi Pembebanan pada masing masing roda dapat secara jelas di deskripsikan. Sehingga DF (damage faktor) akibat perubahan pembebanan akan menjadi acuan kerusakan pada lapis perkerasan yang didesain. Secara cepat Kendaraan jika bermuatan lebih beban dari standar normal muat nya, dapat diprediksi daya rusaknya 4 kali lebih  cepat rusak dari  waktu rencana umur disain nya. jika melebihi Po = 8.16 ton untuk masing masing Sumbu Gandar.  Semarang, 12 April 2020 Hamboro widodo,ST Pemerhati infrastruktur.   

Mengatasi beton setting dan Kegalauan ala Enjiner Pemula ....

Kuat beton terhadap beban sudah dipastikan disesuaikan dengan beban rencana. Modelling sudah turut ambil data dari berbagai kemungkinan kuat beton tidak tercukupi. Artinya ada toleransi jika mutu beton tidak mencapai yang telah disyaratkan. Banyak  kegagalan konstruksi yang diakibatkan kekurangan mutu kuat beton. Terlebih beton untuk konstruksi struktur bangunan utama, yaitu gedung, abutment dan pilar jembatan, bahkan yang digunakan untuk infrastruktur jalan. Ketika investigasi dalam internal audit dilaksanakan, banyak sekarang para enjiner pemula yang kurang berpengalaman dalam pelaksanaan di lapangan. Bekal informasi pengembangan teknologi beton yang kurang, sehingga begitu dihadapkan skedul kerja yang cepat maka banyak menemui kendala di lapangan. Para Enjiner Perencana Konstruksi sudah juga memberikan toleransi agar  bisa dilaksanakan di lapangan. Penting bagi Enjineer pelaksana atau yang Pemula , mengetahui karakterikstik beton mutu tinggi yang akan di pakai, sehingga bisa me

Pembuatan sampling matras (mineral untuk perkerasan jalan)

Matras (mineral untuk perkerasan jalan) Matras adalah sebuah teknologi perkerasan jalan yang menggunakan mineral additiv alami yang di mix dengan soil cement dalam komposisi tertentu solusi untuk tanah dasar berlempung dan sejenisnya. teknologi ini ditemukan oleh putra putra bangsa yang berdedikasi untuk menyumbangkan pemiikiran nya untuk sebuah karya inovasi, yang mudah, terjangkau dan memilli ketahanan terhadap beban lalu litas yang lewat. Untuk membuat campuran matras lebih efisien, maka dibuatkan lah sampling yang di uji UCS dengan berbagai berat matras nya. Pengujian ini nantinya akan: di berlakukan untuk komposisi yang lebih besar. terkait perbandingan berat atau masaa dari matrasnya dibandingkan tanah asli dibandingkan semennya. teknologi ini tepat digunakan untuk jalan yang kurang materail batu alam nya.