Langsung ke konten utama

flexible concrete untuk solusi 4 jam lalu lintas bisa digunakan kembali...

Flexible concrete (Flexcon)

Terbayang kita akan artinya nya dari judul di atas, berarti beton yang lentur. kita tahu bahwa beton adalah bersifat kaku, dengan kata lain perkerasan beton menggunakan modulus beton yang bersifat kaku. kekuatan beton adalah faktor untuk menentukan tebal tipis nya beton yang akan digunakan, selain itu faktor tanah dasar nya juga memberikan andil. kerusakan beton rigid untuk pavemen telah kita bahas di blog sebelumnya. untuk itu kami bersama penemu / inventor untuk perkerasa jalan, bersama - sama mengembangkang konsep beton yang bersifat elastis, sehingga memiliki daya lentur yang lebih dari beton biasa. konsep beton lentur yang akan kita bahas untuk penyelesaian pada jalan yang memiliki tingkat tanah dasar nya yang memiliki daya dukung ber variasi dan beban muatan yang besar. ya temen kami menyebutnya FLexcon. teknologi ini berkembang hasil karya anak bangsa Indonesia yang peduli pada infrastruktur jalan. komposisi flexccon ini adalah sekitar 6% dari berat beton. untuk cara kerja nya : beton K400 di tambah additif flexcon kemudian diaduk 30 menit, selanjutnya beton dihampar dan dibentuk dengan jidar pada permukaanbeton nya. setelah beton agak setting selama 3 jam, baru di padatkan dengan tandem roller agar padat beton nya. dengan adanya inovasi ini, jalan akan lebih lentur walau di beton yang bersifat rigid (kaku). jadi meminimalis kerusakan over loading dengan kondisi tanah dasar yang bervariasi modulus nya.

Penulis : Hamboro : peduli gempa dan infra struktur, 15 Juni 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumbu Roda Kendaraan

Sumbu Roda Kendaraan untuk Beban Titik Bergerak Sebelum melakukan analisis data untuk sebuah desain perkerasan jalan, tentu akan mengenal sumbu roda kendaraan. untuk itu mari kita mengenal gambar untuk model model sumbu roda kendaraan yang ada di Standar Perencanaan Pekerasan Jalan di Bina Marga.   Pembagian prosentase pembebanan dapat dilihat dari skema gambar diatas.  Gambar Distribusi Pembebanan pada masing masing roda dapat secara jelas di deskripsikan. Sehingga DF (damage faktor) akibat perubahan pembebanan akan menjadi acuan kerusakan pada lapis perkerasan yang didesain. Secara cepat Kendaraan jika bermuatan lebih beban dari standar normal muat nya, dapat diprediksi daya rusaknya 4 kali lebih  cepat rusak dari  waktu rencana umur disain nya. jika melebihi Po = 8.16 ton untuk masing masing Sumbu Gandar.  Semarang, 12 April 2020 Hamboro widodo,ST Pemerhati infrastruktur.   

Mengatasi beton setting dan Kegalauan ala Enjiner Pemula ....

Kuat beton terhadap beban sudah dipastikan disesuaikan dengan beban rencana. Modelling sudah turut ambil data dari berbagai kemungkinan kuat beton tidak tercukupi. Artinya ada toleransi jika mutu beton tidak mencapai yang telah disyaratkan. Banyak  kegagalan konstruksi yang diakibatkan kekurangan mutu kuat beton. Terlebih beton untuk konstruksi struktur bangunan utama, yaitu gedung, abutment dan pilar jembatan, bahkan yang digunakan untuk infrastruktur jalan. Ketika investigasi dalam internal audit dilaksanakan, banyak sekarang para enjiner pemula yang kurang berpengalaman dalam pelaksanaan di lapangan. Bekal informasi pengembangan teknologi beton yang kurang, sehingga begitu dihadapkan skedul kerja yang cepat maka banyak menemui kendala di lapangan. Para Enjiner Perencana Konstruksi sudah juga memberikan toleransi agar  bisa dilaksanakan di lapangan. Penting bagi Enjineer pelaksana atau yang Pemula , mengetahui karakterikstik beton mutu tinggi yang akan di pakai, sehingga bisa me

Pembuatan sampling matras (mineral untuk perkerasan jalan)

Matras (mineral untuk perkerasan jalan) Matras adalah sebuah teknologi perkerasan jalan yang menggunakan mineral additiv alami yang di mix dengan soil cement dalam komposisi tertentu solusi untuk tanah dasar berlempung dan sejenisnya. teknologi ini ditemukan oleh putra putra bangsa yang berdedikasi untuk menyumbangkan pemiikiran nya untuk sebuah karya inovasi, yang mudah, terjangkau dan memilli ketahanan terhadap beban lalu litas yang lewat. Untuk membuat campuran matras lebih efisien, maka dibuatkan lah sampling yang di uji UCS dengan berbagai berat matras nya. Pengujian ini nantinya akan: di berlakukan untuk komposisi yang lebih besar. terkait perbandingan berat atau masaa dari matrasnya dibandingkan tanah asli dibandingkan semennya. teknologi ini tepat digunakan untuk jalan yang kurang materail batu alam nya.