Menambal (Patching) di Lubang Perkerasaan jalan.
Banyak inovasi teknologi material
untuk mengatasi penambalan lubang pada perkerasan jalan. Tapi sumber utama dari
kerusakan tentunya diidentifikasi dahulu agar solusi nya tepat dan manjur.
Banyak Enjineer yang hanya fokus menambal pada lubang jalan aja, setelah di
lakukan tambalan, maka tak berapa lama sudah ada kerusakan jalan kembali. Untuk
itu perlu langkah montoring berkala secara kontinue agar di dapat hasil yang
optimal. Deteksi dini dari kerusakan perlu adanya. Dan faktor utama dalam
perkerasan jalan baik rigid maupun non rigid tentunya memakai standart SOP
pelaksanaan yang matang. Di sini penulis pernah melakukan penambalan di sebuah
kerusakan beton (rigid pavement), deteksi dini nya adalah beton di posisi setempat
mengalami penurunan kualitas mutunya sehingga di lalui kendaraan maka akan
langsung menjadi retakan retakan setempat dan cenderung membuat lubang.
Analisis berikutnya plat beton rigid tersebut dalam posisi menggantung, yang
dikarenakan tanah dasar di bawah nya mengalami penurunan. Plat rigid tersebut
semakin lama posisi nya akan menggantung dan jika sudah terlampui tegangan
lentur elastis nya maka akan ada deformasi permanen. Ini lah faktor alasan awal
dari deteksi dini dilakukan. Langkah selanjutnya dengan membuat batas batas
persegi panjang pada area patching, dimana akan dilakukan perbaikan atau
penambalan terhadap plat rigid tersebut. Pembongkaran dilakukan terhadap point
area tersebut dan besi tulangan nya di potong agar memudahkan pengangkatan beton
remukan dan tanah dasar yang digali di area tersebut. Langkah selanjutnya
melakukan test kepadatan pada tanah dasar nya, jika dirasa cukup maka perlu
perbaikan tanah dasar nya dengan soil cement base. Penambahan material cement
dirasakan perlu karena adanya kondisi basah di bawah lapisan perkerasan jalan,
sehingga dengan adanya cement maka kekuatan tanah akan mendapatkan hasil
optimal. Pada waktu pelaksanaan penambahan soil cement base, perlu dilakukan
pemadata dengan stamper, setelah 3 lintasan dalam area maka perlu di terucuk
tucuk pakai besi tulangan dan diangkat kembali ke dalam timbunan soil cement
base tersebut sehingga tercipta lubang, agar udara yang terjebak bisa keluar,
dan dilakukan pemadatan kembali dengan stamper sampai padat. Langkah selanjutnya
dengan perbaikan tulangan yang telah di potong dengan memberikan stek penguatan
dan penyambungan dengan tulangan rigid yang masih baik. Pengecoran untuk
penambalan plat di perkerasan rigid bertulang bisa dilakukan. Jika dibutuhkan
kecepatan dalam pelaksanaan perbaikan maka bisa menggunakan tambahan material grouting,
agar dalam 3 hari , bisa dilalui kendaraan seperti jalan pada umumnya. Speed
concret material beton yang bisa digunakan 3-4 jam setelah di hamparkan beton
nya.
Semarang, 6 Maret 2020
Hamboro Widodo,ST
Pemerhati infrastruktur
Komentar
Posting Komentar