Langsung ke konten utama

Konstruksi Sarang Laba – Laba dan Retrofit di Seminar Internasional UNP, Padang tanggal 7 Maret 2016

Disampaikan Oleh Prof Herman Wahyudi, Drs. Kris Suyanto dan Hamboro Widodo serta Ahli Gempa Tedy Boen dan para ahli gempa dari Jepang (Prof Suzuki).
Dalam acara ini Tedy Boen Menyampaikan metode retofit yang bisa digunakan untuk gedung atau rumah sederhana (rumah hunian) yang rusak akibat gempa. Pengalaman beliau untuk restorasi kembali rumah hunian di Sumatera Barat yang rusak akibat gempa 30 September 2009. Pengalaman ini kemudian di rancang bangun untuk uji skala penuh di jepang, model rumah tahan gempa kreasi ala Tedy Boen. Model ini kemudian di uji gempa buatan skala penuh di laboratorium Jepang, sampai skala 9 SR. Model ini sangat sederhana dan bisa menjadi acuan pembuatan rumah sederhana untuk rakyat yang tahan gempa. Pesan moral yang ingin beliau sampaikan adalah para praktisi dan akademik di kampus harus mempunyai sinergi yang kuat dalam pengembangan inovasi yang berbasis kearifan lokal. Muatan lokal harus diutamakan untuk problem solving kejadian bencana alam yang ada di daerah tersebut.

Hamboro dan Tedy Boen

Pada sesion berikutnya di sampaiakan oleh Drs Kris Suyanto selaku pengembang inovasi terutama Konstruksi Sarang Laba – laba. Pada kesempatan ini disampaikan bahwa pemakaian KSLL di lingkungan Kampus UNP untuk Gedung – Gedung sudah menujukkan bukti gempa yang terjadi pada tahun 2009. Dan ke semua gedung tersebut selamat dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan akademis ITB selaku peneliti untuk kelayakan Bangunan akibat gempa 7,6 SR pada tahun 2009. Dilanjutkan oleh Hamboro Widodo selalu manajer Perencanaan di PT. Katama Suryabumi, pemegang paten perbaikan KSLL. Bahwa perilaku pondasi KSLL terhadap gempa adalah perilaku yang tidak melawan gempa tersebut. Disampaikan bahwa uji riset yang telah dialkuan pada jaring laba – laba pada tahun 2011 dan 2012, menunjukkan tingkat redaman struktur yang tinggi dikarenakan penggunaan material elastis dalam arti material pengisi yang di dalam rongga segitiga tersebut memberikan andil yang baik untuk redaman. Bentuk segitiga pada prinsip KSLL memberikan bentuk yang stabil dan memiliki kekakuan struktur yang tinggi serta redaman yang baik.  Terakhir pada sesian ini adalah Prof Herman Wahyudi, Beliau ahli dalam pondasi Dangkal dan Perbaikan Tanah dari Kampus ITS Surabaya. Disampaikan oleh Beliau bahwa Pondasi KSLL adalah pondasi dangkal yang memiliki kekakuan yang relatif tinggi. Dibanding dengan pondasi rakit, pondasi ksll memiliki keistimewaan yang lebih, karena di dalam segitiga ruang KSLL ini ada sistem perbaikan tanah yang relatif mendukung dan memberikan tambahan daya dukung selain sistem struktur nya sendiri. Dengan mengilustrasikan distribusi pada beban jaring laba – laba, beliau menunjukkan bahwa sistem KSLL ini mampu mendistribusikan tegangan dengan baik yaitu di surface tegangan kontak yang terjadi 0,8 T/m2, di dalam segitiga atau di dasar jaring laba – laba sistem ini mampu mendistribusikan menjadi 0,58 T/m2, hampir 30% lebih tegangannya tersebar merata dalam sistem ini, sehingga pada tanah sub base nya hanya 0,21 T/m2. Tegangan ini turun menjadi 30% dari tegangan di dalam laba – laba tersebut. Pola mekanisme beban ini telah di uji oleh Dr. Helmy Darjanto, yang disertasi tentang mekanisme tranfers beban pada KSLL.  Pola pemadatan tanah dan kondisi tanah di dalam segitiga ksll di uji dan memberikan daya dukung sangat signifikan. Inilah yang membedakan antara pondasi ksll dengan pondasi dangkal lainnya. Walaupun sama – sama pondasi dangkal seperti pondasi raft.



Para Ahli Pondasi, Ahli Gempa UNP serta Panitia Seminar Internasional

Penulis : Hamboro Widodo, pemerhati gempa dan infrastruktur, 23 Maret 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumbu Roda Kendaraan

Sumbu Roda Kendaraan untuk Beban Titik Bergerak Sebelum melakukan analisis data untuk sebuah desain perkerasan jalan, tentu akan mengenal sumbu roda kendaraan. untuk itu mari kita mengenal gambar untuk model model sumbu roda kendaraan yang ada di Standar Perencanaan Pekerasan Jalan di Bina Marga.   Pembagian prosentase pembebanan dapat dilihat dari skema gambar diatas.  Gambar Distribusi Pembebanan pada masing masing roda dapat secara jelas di deskripsikan. Sehingga DF (damage faktor) akibat perubahan pembebanan akan menjadi acuan kerusakan pada lapis perkerasan yang didesain. Secara cepat Kendaraan jika bermuatan lebih beban dari standar normal muat nya, dapat diprediksi daya rusaknya 4 kali lebih  cepat rusak dari  waktu rencana umur disain nya. jika melebihi Po = 8.16 ton untuk masing masing Sumbu Gandar.  Semarang, 12 April 2020 Hamboro widodo,ST Pemerhati infrastruktur.   

Mengatasi beton setting dan Kegalauan ala Enjiner Pemula ....

Kuat beton terhadap beban sudah dipastikan disesuaikan dengan beban rencana. Modelling sudah turut ambil data dari berbagai kemungkinan kuat beton tidak tercukupi. Artinya ada toleransi jika mutu beton tidak mencapai yang telah disyaratkan. Banyak  kegagalan konstruksi yang diakibatkan kekurangan mutu kuat beton. Terlebih beton untuk konstruksi struktur bangunan utama, yaitu gedung, abutment dan pilar jembatan, bahkan yang digunakan untuk infrastruktur jalan. Ketika investigasi dalam internal audit dilaksanakan, banyak sekarang para enjiner pemula yang kurang berpengalaman dalam pelaksanaan di lapangan. Bekal informasi pengembangan teknologi beton yang kurang, sehingga begitu dihadapkan skedul kerja yang cepat maka banyak menemui kendala di lapangan. Para Enjiner Perencana Konstruksi sudah juga memberikan toleransi agar  bisa dilaksanakan di lapangan. Penting bagi Enjineer pelaksana atau yang Pemula , mengetahui karakterikstik beton mutu tinggi yang akan di pakai, sehingga bisa me

Pembuatan sampling matras (mineral untuk perkerasan jalan)

Matras (mineral untuk perkerasan jalan) Matras adalah sebuah teknologi perkerasan jalan yang menggunakan mineral additiv alami yang di mix dengan soil cement dalam komposisi tertentu solusi untuk tanah dasar berlempung dan sejenisnya. teknologi ini ditemukan oleh putra putra bangsa yang berdedikasi untuk menyumbangkan pemiikiran nya untuk sebuah karya inovasi, yang mudah, terjangkau dan memilli ketahanan terhadap beban lalu litas yang lewat. Untuk membuat campuran matras lebih efisien, maka dibuatkan lah sampling yang di uji UCS dengan berbagai berat matras nya. Pengujian ini nantinya akan: di berlakukan untuk komposisi yang lebih besar. terkait perbandingan berat atau masaa dari matrasnya dibandingkan tanah asli dibandingkan semennya. teknologi ini tepat digunakan untuk jalan yang kurang materail batu alam nya.