Langsung ke konten utama

Tahukah Anda bahwa Tanah memiliki kemampuan yang luar biasa ?


Ibarat seorang petinju, jika di sering malakukan latihan yang extra sampai 14 ronde dalam bertarung, dan kemudian dia melakukan bertanding hanya 12 ronde, tentu nya tidak mengalami kelelahan yang luar biasa. Demikian juga perilaku tanah sebagai tempat pinjakan pondasi bangunan. Semakin dibuat sistem basemen maka tegangan tanah yang ada (bearing capacity) sudah terbiasa dengan ketinggian tanah yang berkurang akibat dibuat untuk basement. Istilah dalam disain pondasi adalah pengurangan tegangan beban yang akan terjadi pada tanah pendukung. Jika bangunan adalah bangunan yang bertingkat tanggung (2-8 lantai) dan memiliki konsep basement dengan memakai sistem pondasi dangkal, tentunya akan memiliki efisiensi yang banyak, dikarenakan adanya konsep pengurangan beban tersebut. Konsep perbedaan penurunan berlebihan juga akan berkurang dengan adanya konsep pengurangan beban di atas. Memang diakui bahwa belum adanya penelitian bahwa tegangan yang merata akan menghasilkan penurunan yang merata juga. Sebagai ilustrasi balok yang dibebani merata pun akan menghasilkan penurunan yang lebih banyak di tengah bentang.  Seperti





penelitian Indrasurya B.Mochtar dan Yudhi Lastiasih, menunjukkan konsep pondasi pegas ekivalen.  Tanah di asumsikan seperti pegas / spring yang mempunyai Konstansta pegas yang bervariasi, sehingga memberikan ilustrasi tegangan pegas seperti diatas. Konsep konvesional (menghitung gaya dalam pada bangunan atas) apa adanya dengan mengabaikan pengaruh penurunan, di dapati gaya dalam ( tinjauan pada momen) akan lebih kecil jika dibandingkan dengan konsep elastis (menghitung gaya dalam dengan pengaruh penurunan diperhitungkan). Sering kali didapati pada konsep konvensional banyak dijumpai keretakan pada dinding, balok dan kolom nya. Untuk itu konsep elastis yang di modifikasi diperlukan untuk mendapatkan konsep penurunan yang merata.  Konsep pondasi dangkal dengan konsep tanah diperuntukan untuk meningkatkan kemampuan nya dan menjadi bagian struktur diupayakan agar bisa mengeliminer penururan yang tidak merata. Konsep ini tentunya menjawab tidak akan terjadi nya momen sekunder yang terjadi kepada bangunan atas nya. Sebagai ilustrasi model sederhana. Hamparan tanah nya berupa tanah lempung, kemudian diatas lempung tersebut akan dibuat pola segitiga rusuk yang didalamnya ada tanah yang terpadatkan dengan baik. Pemadatan ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tanah lempung dibawahnya. Sehingga konsep tegangan pada tanah elastis akan berubah menjadi demikian





Tanah yang berada dalam rusuk tersebut memberikan andil untuk perkuatan struktur.Konsep interaksi soil struktur menjadi menarik, ketika harga pondasi bangunan menjadi proritas pilihan.

Penulis : hamboro- pemerhati gempa dan infrastruktur, 12 mei 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumbu Roda Kendaraan

Sumbu Roda Kendaraan untuk Beban Titik Bergerak Sebelum melakukan analisis data untuk sebuah desain perkerasan jalan, tentu akan mengenal sumbu roda kendaraan. untuk itu mari kita mengenal gambar untuk model model sumbu roda kendaraan yang ada di Standar Perencanaan Pekerasan Jalan di Bina Marga.   Pembagian prosentase pembebanan dapat dilihat dari skema gambar diatas.  Gambar Distribusi Pembebanan pada masing masing roda dapat secara jelas di deskripsikan. Sehingga DF (damage faktor) akibat perubahan pembebanan akan menjadi acuan kerusakan pada lapis perkerasan yang didesain. Secara cepat Kendaraan jika bermuatan lebih beban dari standar normal muat nya, dapat diprediksi daya rusaknya 4 kali lebih  cepat rusak dari  waktu rencana umur disain nya. jika melebihi Po = 8.16 ton untuk masing masing Sumbu Gandar.  Semarang, 12 April 2020 Hamboro widodo,ST Pemerhati infrastruktur.   

Mengatasi beton setting dan Kegalauan ala Enjiner Pemula ....

Kuat beton terhadap beban sudah dipastikan disesuaikan dengan beban rencana. Modelling sudah turut ambil data dari berbagai kemungkinan kuat beton tidak tercukupi. Artinya ada toleransi jika mutu beton tidak mencapai yang telah disyaratkan. Banyak  kegagalan konstruksi yang diakibatkan kekurangan mutu kuat beton. Terlebih beton untuk konstruksi struktur bangunan utama, yaitu gedung, abutment dan pilar jembatan, bahkan yang digunakan untuk infrastruktur jalan. Ketika investigasi dalam internal audit dilaksanakan, banyak sekarang para enjiner pemula yang kurang berpengalaman dalam pelaksanaan di lapangan. Bekal informasi pengembangan teknologi beton yang kurang, sehingga begitu dihadapkan skedul kerja yang cepat maka banyak menemui kendala di lapangan. Para Enjiner Perencana Konstruksi sudah juga memberikan toleransi agar  bisa dilaksanakan di lapangan. Penting bagi Enjineer pelaksana atau yang Pemula , mengetahui karakterikstik beton mutu tinggi yang akan di pakai, sehingga bisa me

Pembuatan sampling matras (mineral untuk perkerasan jalan)

Matras (mineral untuk perkerasan jalan) Matras adalah sebuah teknologi perkerasan jalan yang menggunakan mineral additiv alami yang di mix dengan soil cement dalam komposisi tertentu solusi untuk tanah dasar berlempung dan sejenisnya. teknologi ini ditemukan oleh putra putra bangsa yang berdedikasi untuk menyumbangkan pemiikiran nya untuk sebuah karya inovasi, yang mudah, terjangkau dan memilli ketahanan terhadap beban lalu litas yang lewat. Untuk membuat campuran matras lebih efisien, maka dibuatkan lah sampling yang di uji UCS dengan berbagai berat matras nya. Pengujian ini nantinya akan: di berlakukan untuk komposisi yang lebih besar. terkait perbandingan berat atau masaa dari matrasnya dibandingkan tanah asli dibandingkan semennya. teknologi ini tepat digunakan untuk jalan yang kurang materail batu alam nya.